Dubes Zuhairi Misrawi Berikan Perlindungan Terbaik WNI yang Berlayar Menembus Gaza

EdunesiaNews – Duta Besar Indonesia untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi menyatakan akan memberikan perlindungan terbaik terhadap warga negara Indonesia yang ikut berlayar dalam misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla menembus blokade Gaza. Hal ini disampaikannya Sabtu, (20/9/2025) dini hari setelah mendapatkan laporan dari Aqsa Working Group terkait aktivisnya yang mulai berlayar pada Jum’at (19/9/2025) sore waktu Tunisia atau pukul 20.00 WIB.

“Kami bangga atas perjuangan Fatur Rohman, relawan Aqsa Working Group, dalam membela saudara-saudara kita di Gaza, Palestina. Selama di Tunisia, kami memberikan pelayanan dan pendampingan terbaik,” ujarnya.

Dubes Zuhairi mengatakan akan memantau perjalananya untuk menembus Gaza. “Kami akan memberikan perlindungan terbaik melalui kanal-kanal diplomasi Kemenlu RI,” ujar Zuhairi.

Aqsa Working Group (AWG) resmi memberangkatkan relawan Muhammad Fatur Rohman dari Pelabuhan Sidi Bou Said, Tunisia, menuju Gaza dengan menggunakan Kapal bernama Kamr. Dalam misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla, Fatur bergabung dengan enam aktivis internasional lainnya dan menjadi satu-satunya delegasi Indonesia di kapal tersebut.

Dengan ini bisa dipastikan, dua aktivis Indonesia ikut berlayar di kapal utama dalam misi yang diikuti 44 negara ini setelah sebelumnya artis yang juga mantan anggota DPR RI, Wanda Hamidah terlebih dahulu berlayar menuju Gaza, selain satu aktivis atas nama Muhammad Husen yang menaiki Kapal Observer yang bertugas mengawal dan memonitor kapal-kapal utama sampai masuk ke zona merah untuk menembus blokade Gaza.

Sebelumnya diberitakan, keberangkatan aktivis dalam misi Global Sumud Flotilla ini sempat mendapatkan hambatan. Ketersediaan armada pelayaran yang dinyatakan layak berlayar di laut Mediterania menjadi penyebab panitia akhirnya membatasi keikutsertaan aktivis yang akan berlayar menembus blokade Gaza ini.

Indonesia sendiri yang semula telah menyiapkan 30 aktivis terbaiknya yang siap berlayar dalam misi ini terpaksa menerima kenyataan bahwa tidak semua bisa ikut dalam pelayaran yang dijangka menghabiskan waktu sekitar 10-15 hari perjalanan ini.

Aktivis AWG, Fatur Rohman sendiri menyatakan sebanyak 42 kapal telah berlayar menuju Gaza, dan Kapal Kamr yang ia tumpangi merupakan kapal terakhir yang diberangkatkan. Jumlah ini lebih sedikit dari target awal yaitu 70 kapal karena banyak kapal tidak memenuhi standar kelayakan untuk menuju Gaza. Akibatnya, pemangkasan jumlah aktivis pun tidak bisa dihindari.

Namun, hal ini tidak menyurutkan semangat para aktivis yang terlibat. Bahkan mereka yang terpaksa kembali ke negara masing-masing tetap memberikan dukungan penuh atas misi bersejarah ini.

Global Sumud Flotilla merupakan inisiatif kemanusiaan internasional yang menghimpun aktivis, relawan, dan organisasi masyarakat sipil dari berbagai negara. Misi ini bertujuan menembus blokade laut Zionis Israel terhadap Jalur Gaza sekaligus mengirimkan bantuan kemanusiaan secara langsung kepada rakyat Palestina. Nama Sumud diambil dari bahasa Arab yang berarti keteguhan, melambangkan semangat rakyat Palestina yang terus bertahan di tengah penindasan.