EdunesiaNews – Tiga siswa kelas 4 dari SDIT Nurul Fikri Depok, Prishana Kamila Ilham, Medinavia Zaldin, dan Naura Qanita Satria mengharumkan nama Indonesia dengan meraih penghargaan tertinggi di ajang International Creativity and Innovation Award (ICIA) 2025 di Ho Chi Minh City, Vietnam.
Melalui proyek riset bertajuk “The Precious Foods” mereka menawarkan strategi cerdas pengelolaan limbah makanan dengan konsep 3R+D (Reduce, Reuse, Recycle + Donate), mengungguli lebih dari 5.000 peserta dari 26 negara.
Merujuk video di kanal YouTube Krya, Prishana menjelaskan, berdasarkan data PBB, Indonesia merupakan penghasil sampah makanan terbesar di Asia Tenggara. “Indonesia menghasilkan 21 juta ton sampah makanan setiap tahunnya,” kata dia.
Namun di sisi lain, Prishana melanjutkan, Indonesia memiliki jumlah anak-anak kelaparan yang signifikan. “Selain itu, sampah makanan juga akan menghasilkan metana yang akan memperburuk pemanasan global. Kami juga melakukan survei di sekolah dan menemukan bahwa sebagian besar siswa tidak menyadari tentang urgensi memerangi sampah makanan,” ungkapnya.
“Mereka mengakui bahwa mereka membuang-buang makanan setiap hari dan merasa itu seperti praktik yang normal. Namun, mereka juga bertanya-tanya apa yang dapat mereka lakukan sebagai siswa untuk membantu memperbaiki situasi ini.”
Berdasarkan penelitian, ada dua jenis sampah makanan. “Pertama, sampah makanan yang dapat dihindari. Kedua, sampah makanan yang tidak dapat dihindari. Berdasarkan itu, kami dapat menemukan pendekatan yang sesuai, baik untuk mengurangi, menggunakan kembali, mendaur ulang, atau menyumbangkannya.”
Mereka kemudian menyusulkan membuat “camilan lezat dari sisa nasi,” seperti bola-bola atau kroket. “Sangat mudah,” kata dia. Sementara untuk daur ulang, sebut Prishana, mereka mengolah sampah organik jadi kompos.
Menjadi tim termuda dalam kompetisi internasional bergengsi tersebut, prestasi mereka menunjukkan bahwa usia bukanlah penghalang untuk berkontribusi nyata dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Kemudian, Titanium Award, yang diberikan pada lima tim terbaik di dunia, serta Special Award, yang diakui sebagai salah satu dari 10 proyek terbaik di kategori Food Innovation,” tandasnya. Proyek tiga siswi SD ini bertajuk “The Precious Foods – implementation of 3R+D Quick Actions as Golden Strategy to fight food waste.”
Keberhasilan tersebut menjadi bukti bahwa generasi muda Indonesia mampu bersaing secara global dan menjadi inspirasi bagi anak-anak lainnya untuk berinovasi demi masa depan yang lebih berkelanjutan.
“Selamat ya Shana, Medina, & Naura dari Kelas 4 SDIT Nurul Fikri Depok! Bangga banget sama Grand Award yang kalian raih di ICIA 2025 — kalian udah bikin kita semua bangga! Teruslah bersinar, inovator muda! Alhamdulillah, tim kami dengan bangga membawa pulang bukan cuma satu, tapi tiga penghargaan internasional di ICIA 2025,” tulis sekolah mereka Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT).
Sumber: Liputan6