EdunesiaNews – Kelompok Houthi di Yaman mengklaim telah menggagalkan dua serangan udara AS yang direncanakan terhadap Yaman dengan menargetkan kapal perang AS di Laut Merah hari ini, saat Washington meningkatkan serangan udaranya terhadap negara yang dilanda kemiskinan tersebut.
Juru bicara militer Yahya Saree mengatakan pasukan Houthi telah menargetkan kapal induk AS yang bermusuhan, USS Harry S. Truman, dan kapal perang afiliasinya di Laut Merah, menggunakan beberapa rudal jelajah dan pesawat nirawak.
“Kami menggagalkan dua serangan udara yang sedang dipersiapkan musuh untuk dilancarkan terhadap negara kami dalam konfrontasi yang merupakan yang kedua dalam 24 jam terakhir dan berlangsung selama beberapa jam,” katanya sebagaimana dikutip dari MEMO, Sabtu, (5/4/2025).
Ia menekankan bahwa kelompok itu “tidak akan mengabaikan tugas moral, agama, dan kemanusiaannya terhadap rakyat Palestina yang tertindas, apa pun konsekuensinya.”
Tidak ada komentar langsung dari AS terkait pernyataan Houthi.
Menurut Kementerian Kesehatan yang dipimpin Houthi, sedikitnya 61 warga sipil tewas dan 139 lainnya cedera dalam serangan udara AS di Yaman sejak 15 Maret.
Bulan lalu, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa ia telah memerintahkan tindakan militer yang tegas dan kuat terhadap Houthi dan kemudian mengancam akan memusnahkan mereka sepenuhnya.
Houthi telah menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel yang melewati Laut Merah dan Laut Arab, Selat Bab El-Mandab, dan Teluk Aden sejak November 2023 sebagai bentuk solidaritas dengan warga Palestina di Jalur Gaza, tempat lebih dari 50.600 orang tewas dalam serangan brutal Israel.
Kelompok itu menghentikan serangan ketika gencatan senjata Gaza dideklarasikan pada Januari antara Israel dan kelompok Palestina Hamas tetapi melanjutkannya setelah serangan udara Israel di Gaza bulan lalu.
Sumber: middleeastmonitor.com